Free Download Movie New

Minggu, 01 Februari 2015

CERPEN (MALAIKAT KHAYALAN)

“Kring .. kring .. “ jam beker Ayu berdering dikamarnya. Tetapi, masih tak terlihat aktivitas pagi itu. Keluarga Wijaya pagi ini bangun kesiangan. Suara teriakan terdengar dari kamar Ayu.
“Dek .. masih pagi kenapa berteriak sih ?” Tanya Kak Rizal sambil menutup telinga dengan bantalnya. “masih pagi bagaimana ? ini sudah jam 7 kurang 15 menit kak !! aku terlambat masuk sekolah.” Ayu histeris sambil memasuki kamar mandi, dengan mandi yang alakadarnya Ayu langsung berganti pakaian dan membanjiri seragamnya dengan parfum agar dia menjadi wangi. Setelah itu Ayu bergegas berangkat sekolah dengan mengendarai mobil kesayangannya, tidak lupa Ayu membawa sepotong roti tawar untuk pengganjal perut. Ayu berusaha menjadi pembalap yang sangat ugal – ugalan tetapi alhasil Ayu tetap terlambat, pintu gerbang sudah tertutup rapat dan didepan gerbang sudah berdiri sesosok manusia yang memiliki wajah garang yaitu Pak Umar penjaga sekolah yang terkenal sangat disiplin dan patuh dengan perkataan Kepala Sekolah. Dengan langkah perlahan Ayu mendekati gerbang dan langsung meminta izin kepada Pak Umar agar Ia di izinkan masuk ke kelas. Seperti biasa Pak Umar tidak langsung memberi izin melainkan malah mengintrogasi Ayu terlebih dahulu baru setelah itu Ayu di izinkan masuk tapi, masuk keruang BK bukan ruang kelas.
            Bel pulang sudah berbunyi, Ayu berpamitan dengan teman – temannya yang sejak tadi sibuk bergosip. Saat Ayu ingin memasuki mobilnya ada salah satu teman Ayu yang mendekatinya dan bertanya
“Yu, mau kemana ? buru – buru amat kayaknya ?”.
“ah gak buru – buru kok. Duluan ya.” Jawab Ayu sambil tersenyum dan memamerkan gigi rapinya.
Dengan cepat Ayu melesatkan mobilnya ke sebuah taman yang sangat indah dengan suasana yang sangat sepi. Ayu memang sering datang ke taman ini untuk sekedar menenangkan pikirannya. Taman ini menjadi tempat favorite sekaligus tempat rahasia bagi Ayu. Ayu tidak ingin keluarga atau teman – temannya tau tentang taman tersebut. ayu sangat terkejut ketika melihat bangku yang sering Ia duduki malah sudah di duduki seorang gadis yang berparas cantik dan memiliki kulit putih bersih. Ayu sangat heran karena gadis berparas cantik itu duduk sendirian di taman yang sepi ini. Gadis itu sedang memejamkan kedua matanya sambil tersenyum sehingga memperlihatkan lesung pipinya yang sangat indah. Pikiran Ayu mulai berkhayal yang tidak – tidak.
“Apa gadis ini gila ? atau dia baru kabur dari rumah sakit jiwa?” pikiran aneh ini mulai muncul diotak Ayu.
“mempunyai banyak teman, dapat bermain dan tertawa bersama pasti sangat menyenangkan.” Kata gadis itu sambil membuka kedua matanya.
Ayu yang mendengar perkataan itu langsung membelokkan kedua matanya dan mulai merasa takut. Ayu sudah mengambil langkah untuk lari sekuat tenaga jika sampai gadis itu mau mendekati Ayu. Tapi, langkah Ayu terhenti saat melihat gadis itu memberikan senyuman yang tulus untuk Ayu.
“Apa kamu mendengarkan perkataanku tadi ?” Tanya gadis itu sambil tersenyum. Ayu dengan wajah bingungnya hanya bisa mengangguk. “Apa kau suka berkhayal ditaman ini ? pasti kau mengira aku adalah gadis gila yang kabur dari rumah sakit jiwa.” Kata gadis itu dengan santai. Ayu yang mendengar itu langsung terbelalak kaget. “bagaimana kamu tau aku berfikiran seperti itu?” Tanya Ayu penasaran. Tak menjawab gadis itu pergi begitu saja. Ayu menjadi semakin bingung dan yakin gadis itu memang aneh. Keesokan hari dan seterusnya Ayu selalu bertemu dengan gadis itu. Sampai Ayu terbiasa dengan pertemuannya itu. Ayu dan gadis itu menjadi sangat akrab. Karena kebiasaan yang sama terkadang Ayu dan gadis itu mengkhayal dan tertawa bersama di taman.
            Seminggu kemudian Ayu pergi ke taman itu lagi untuk bertemu dengan gadis itu. Ayu ingin memberikan undangan ulang tahunnya ke gadis itu. Tetapi, sesampainya di taman Ayu tak melihat sosok gadis itu di bangku yang biasa mereka duduki bersama. Esok harinya pun sama, saat Ayu pergi ke taman itu lagi Ia tidak pernah lagi bertemu dengan gadis itu. “kemana perginya dia ? apa dia sudah pindah dari kota ini ?” Tanya Ayu dalam hati kecilnya. Tak lama terdengar suara “PLAAAK !!!” Ayu memukul jidatnya sangat keras dan berkata “ kenapa aku gak pernah Tanya nama dia dan sekolah dia atau bahkan alamat rumahnya. Padahal aku dan dia sudah sangat akrab.” Ayu sangat kesal dengan kejadian ini. Esoknya saat pulang sekolah Ayu mencoba pergi ketaman itu lagi dengan harap Ayu bisa bertemu dengan gadis itu lagi. Tidak bertemu dengan gadis itu Ayu malah bertemu dengan Ibu – ibu tua yang berparas cantik dan memiliki mata sayu sedang duduk di bangku yang biasa Ayu tempati bersama dengan gadis itu.
“Apa benar kamu yang bernama Ayu ?” Tanya Ibu tersebut.
“iya benar bu. Ada apa ?” jawab Ayu dengan nada terheran – heran.
“ibu ingin mengajakmu kerumah sakit seberang itu. Kamu mau?” Tanya Ibu itu dengan lemah lembut.
Ayu mengikuti Ibu itu sampai kedalam ruang ICU. Ayu bingung kenapa Ibu itu harus mengajaknya keruang ICU padahal Ayu tidak mengenali Ibu – ibu tersebut. Terkejutnya Ayu saat Ayu melihat gadis yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit itu adalah gadis yang akrab dengannya di taman favorite Ayu.
“itu anak Ibu. Sudah seminggu ini tak sadarkan diri. Dia menitip surat ini sehari sebelum keadaan dia memburuk.” Kata Ibu itu dengan mata berkaca – kaca. Ayu menerima surat dari Ibu tersebut dan mulai membuka surat itu di luar ruang ICU.
“hai Ayu, kalau kamu sudah membaca surat ini artinya aku sedang tertidur menunggu waktuku. Maaf aku tidak bisa menemui mu lagi, tertawa dan berkhayal bersama mu. Aku senang karena aku bisa bertemu dan berteman baik dengan mu. Ketika khayalanku menjadi nyata ternyata Tuhan tak mengijinkanku untuk menikmatinya dan melanjutkan khayalanku itu lagi. Mungkin maksud Tuhan itu baik. Jika aku tidak pernah bangun dari tidurku jangan meneteskan air mata karena kepergianku. Aku ingin melihat kamu tersenyum bahagia. Anggap saja pertemuan kita yang lalu – lalu itu hanya sebuah khayalanmu saja. Anggap aku ini adalah teman khayalanmu. Oiya aku tak pernah marah jika sampai saat ini kamu belum menanyakan namaku. Namaku Diva. Sebenarnya aku ingin sekali mendengarmu bertanya soal namaku tetapi, itu hanya sebuah khayalan. Tetap berkhayal ditaman itu ya Ayu. Semoga kau tetap menjadi dirimu bagaimanapun keadaannya. Dari temanmu..” sepenggal isi surat yang Diva tulis untuk Ayu
Setelah membaca surat dari Diva, Ayu menahan air matanya yang hampir menetes. Ayu tidak ingin Diva kecewa jika Ia melihat Ayu meneteskan air mata. Ayu sangat takut jika Diva benar – benar tidak akan bangun dari tidurnya. Ibu Diva mengeluakan air mata sangat banyak dan memeluk Diva dengan lembut. Ayu yang melihat kejadian ini tak dapat berkata – kata dan mencoba menahan air matanya yang sudah tak bisa dibendung dimatanya lagi. Tak lama saat Ayu tersenyum terdengar suara “tiiiiiiiittt …. “ monitor yang menunjukkan detak jantung Diva mendadak hanya menjadi garis lurus yang tidak memiliki arti kebahagian.



@endrizfahlevi

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates